TAWAZUN & TAZKIYAH dalam MELAWAN SYUBHAT & SYAHWAT


هُوَ الَّذِي بَعَثَ فِي الْأُمِّيِّينَ رَسُولًا مِنْهُمْ يَتْلُو عَلَيْهِمْ آيَاتِهِ وَيُزَكِّيهِمْ وَيُعَلِّمُهُمُ الْكِتَابَ وَالْحِكْمَةَ وَإِنْ كَانُوا مِنْ قَبْلُ لَفِي ضَلَالٍ مُبِينٍ
Dialah yang mengutus kepada kaum yang buta huruf seorang Rasul di antara mereka, yang membacakan ayat-ayat-Nya kepada mereka, mensucikan mereka dan mengajarkan mereka Kitab dan Hikmah (As Sunnah). Dan sesungguhnya mereka sebelumnya benar-benar dalam kesesatan yang nyata,  (Surat Al-Jumu’ah Ayat 2)

* Juga terdapat dalam Al Baqarah : 151 & Ali Imran : 164

=====================================================================
Mengingat hakikat kehidupan ini merupakan ujian semata dari ALLah swt, maka tugas kita adalah menjawab soal-soal ujian itu dengan benar agar nilai yang kita dapat adalah nilai yang sebaik-baiknya.
Jangan sampai urusan aqidah, ibadah, akhlak dalam mua'amalah kita tercampur dengan sesuatu yang memberi peluang kepada syaithon untuk mudah ikut serta di dalamnya.
ALLah swt berfirman,
فَأَقِمْ وَجْهَكَ لِلدِّينِ حَنِيفًا ۚ فِطْرَتَ اللَّهِ الَّتِي فَطَرَ النَّاسَ عَلَيْهَا ۚ لَا تَبْدِيلَ لِخَلْقِ اللَّهِ ۚ ذَٰلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ وَلَٰكِنَّ أَكْثَرَ النَّاسِ لَا يَعْلَمُونَ
“Maka hadapkanlah wajahmu dengan lurus kepada agama (ALLah); (tetaplah atas) fitrah ALLah yang telah menciptakan manusia menurut fitrah itu. Tidak ada perubahan pada fitrah ALLah. (Itulah) agama yang lurus; tetapi kebanyakan manusia tidak mengetahui” (QS. Ar-Ruum (30) : 30)
ALLah swt juga memerintahkan agar kita ber-Islam dengan bersih dan murni dalam ketaatan kepada-Nya.
قُلْ إِنِّي أُمِرْتُ أَنْ أَعْبُدَ اللَّهَ مُخْلِصًا لَهُ الدِّينَ
Katakanlah: "Sesungguhnya aku diperintahkan supaya menyembah ALLah dengan memurnikan ketaatan kepada-Nya dalam (menjalankan) agama." [Qs. Az-Zumar (39): 11]

Hal mendasar yang pertama harus dipahami agar bisa TAWAZUN & TAZKIYYAH adalah memahami eksistensi kemanusiaan (fitrah) manusia yang terdiri dari 3 unsur yaitu :
  1. Ruh dengan fitrahnya memiliki Akal yang harus senantiasa diberikan ilmu agama agar senantiasa terbimbing dan terarah sesuai petunjuk ALLah.
  1. Nafs (Jiwa) dengan fitrahnya memiliki Nafsu (Emosi & syahwat) yang senantiasa ingin diperturutkan, harus diberikan asupan dengan dzikruLLah agar stabil, tenang dan terarah kepada kebaikan.
  1. Jasad dengan fitrahnya yang harus diisi dengan makanan & minuman bergizi.

Ajaran Islam mengarahkan manusia agar memperhatikan ketiga unsur ini secara seimbang (tawazun) dan senantiasa melakukan tazkiyah terhadap ketiga unsur tersebut.








Ada 2 hal yang harus menjadi perhatian dalam proses Tawazun & Tazkiyah, yaitu :

1.    Pemahaman dan pengamalan beragama yang melandasi hidup kita ini perlu terus kita perbaiki. Itulah cara kita menegakkan keseimbangan (Tawazun) dalam hidup. Karena Islam adalah sistem hidup yang seimbang, menempatkan fitrah manusia menjadi selaras dengan alam lingkungan tempatnya hidup.
2.    Dan sumber daya kita baik jiwa maupun harta (an-nafs dan al-maal), juga harus terus menerus dibersihkan (Tazkiyah).

Banyak orang bermasalah dalam kehidupan ini karena kurang memperhatikan konsep Tawazun (keseimbangan) & Tazkiyah (penyucian/pembersihan) dalam kehidupan sehingga akhirnya salah dalam bersikap dalam menjalani ujian kehidupan yang ALLah berikan.

Kita harus terus belajar dan meminta petunjukNya untuk dituntun kepada jalan hidup yang dengan itu sistem yang seimbang tegak dalam diri kita, dan pada saat yang bersamaan kita dimudahkanNya untuk membersihkan diri terus menerus, karena disisi lain syaithon tidak pernah berhenti dengan gangguannya. Mereka merencanakan, mengorganisasi, menjalankan dan mengevaluasi program-programnya.


Syaithon melalui Hizbu (struktur organisasinya)-nya selalu menggunakan dua jalur berikut dalam menjalankan program-programnya:

1. Jalur SYUBHAT
Syubhat adalah segala hal yang menjadikan kebenaran tidak tampak, menjadi tersamar, tercampur dengan yang batil, bahkan hingga level yang bathil-lah yang dianggap benar dan yang benar dianggap bathil.
Jalur SYUBHAT lebih banyak dilancarkan melalui aparat-aparatnya dari jenis syaithon MANUSIA dengan segala ungkapan lahiriah baik pemikiran maupun kegiatan.

2. Jalur SYAHWAT
Syahwat adalah segala hal yang "mendorong" keinginan dan selera kepada hal-hal yang keliru, baik melampaui batas berlebihannya maupun berkekurangannya sehingga merusak keseimbangan fitrah dan mengotorinya.
Jalur SYAHWAT lebih banyak melalui aparat-aparatnya dari jenis syaithon JIN, baik bisikan, dorongan, hingga menanamkan perasaan (suka/benci).


Kedua aparat di atas bekerja saling menguatkan dan saling mempengaruhi, saling memberi masukan-masukan dan berkoordinasi dan selalu meng-update kemasan program-programnya menyesuaikan zaman dan kebutuhan.
Ketika keduanya berhasil menyatu masuk dalam kehidupan manusia yang dijadikan sasarannya, maka itulah yang disebut dengan bertemunya keinginan dengan kesempatan.



Jika dorongan yang sangat kuat "keinginan" untuk melakukan (syahwat dalam aspek apapun) itu sudah mendapat dukungan oleh akalnya yang saat itu sudah berhasil disesatkan (syubhat), maka biasanya tidak lama akan datang peluang pertama untuk mewujudkan keinginan kuatnya itu. 


Dan jika itu terjadi, maka selanjutnya dia sendirilah yang merencanakan sendiri peluang demi peluangnya untuk bisa terus menerus melakukannya. Pengulangan berikutnya adalah sesuatu yang direncanakan dan diprogramkannya, kemudian menjadi pola kehidupannya.
Jika ini sudah permanen diperjuangkannya, maka saat itulah dia merupakan bagian dari syaithon. 



Mengikuti syaithon berarti memperkuat arah jiwa kepada yang fujur (yang suka dengan perbuatan kesalahan dan dosa), mengotori jiwa itu dan menjadikannya berat dan lebih sulit untuk menuju ke arah taqwa.

Peringatan ALLah bahwa akan ada jin syaithon yang akan membersamai dan membelenggu ketika berbuat menyimpang atau berbuat dosa ;

وَمَنْ يَعْشُ عَنْ ذِكْرِ الرَّحْمَٰنِ نُقَيِّضْ لَهُ شَيْطَانًا فَهُوَ لَهُ قَرِينٌ
Dan barangsiapa berpaling dari pengajaran Allah Yang Maha Pengasih (Al-Qur'an), Kami biarkan syaithon (menyesatkannya) dan menjadi teman karibnya. (Az-Zuhruf : 36)

Ketika syaithon sudah berhasil masuk kedalam tubuh kita dan senantiasa membersamai kita maka mereka hanya menunggu momentum, yaitu pada saat kita menghadapi peristiwa (situasi) atau masalah yang bisa mengguncang jiwa, sehingga larut dalam suasana:
* Sedih, kecewa, malu, dsb
* Senang, bangga,
dsb
* Marah, tersinggung, dsb
* Takut, pesimis,
dsb


Jika salah satu diantaranya terjadi terus menerus dalam beberapa kurun waktu, maka itulah kondisi yang membuat jiwa menjadi terbuka, rusak dan sangat lemah. Mudah diintervensi syaithon dan dikuasainya.

Seharusnya saat awal menghadapi peristiwa yang mengguncang itu, segera secepat mungkin distabilkan dan diseimbangkan kembali dengan DzikruLLah. Dzikir yang dilandasi dengan prasangka baik kepada Allah swt.


قُلْ إِنَّ اللَّهَ يُضِلُّ مَنْ يَشَاءُ وَيَهْدِي إِلَيْهِ مَنْ أَنَابَ

الَّذِينَ آمَنُوا وَتَطْمَئِنُّ قُلُوبُهُمْ بِذِكْرِ اللَّهِ ۗ أَلَا بِذِكْرِ اللَّهِ تَطْمَئِنُّ الْقُلُوبُ

... Katakanlah: "Sesungguhnya ALLah menyesatkan siapa yang Dia kehendaki dan menunjuki orang-orang yang bertaubat kepada-Nya."
(yaitu) orang-orang yang beriman dan hati mereka menjadi tenang (stabil) dengan mengingat ALLah. Ingatlah, hanya dengan mengingat ALLah-lah hati menjadi tenang.
[Qs. Ar-Ra'd (13): 27-28]




Semoga kita semua mendapatkan pertolonganNya.



اللّٰهُمَّ أَعِنا عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ عِبَادَتِك
Yaa ALLah, bantulah kami untuk senantiasa mengingatMu, mampu bersyukur dan beribadah dengan sebaik-baiknya kepada Engkau.




#KajianMTQ
#AyoTazkiyah
#TerapiQuranTangerang

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.