MENJADIKAN AL-QURAN SEBAGAI SYIFA (PENYEMBUH)

TERAPI QUR'AN TANGERANG

Image result for al quran


Al Qur’an adalah mu’jizat terbesar dalam sejarah manusia yang ALLah turunkan kepada Nabi Muhammad SAW. Dari semua mu’jizat yang ALLah berikan kepada para Nabi maka Al Qur’an adalah mu’jizat yang paling agung dari semua mu’jizat tersebut.
Al Quran sebagai mu’jizat yang paling agung diwariskan oleh Nabi Muhammad SAW kepada ummatnya, jadi beruntunglah kita selaku ummat akhir zaman mendapat warisan mu’jizat terbesar sepanjang masa.

ALLah katakan bahwa Al Qur’an itu mempunyai fungsi sebagai Huda (petunjuk hidup), Syifa (penyembuh) dan Rahmat.

Qur’an Surat Al-Isra (17) ayat 82 :


وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارً

Dan Kami turunkan dari Al Quran suatu yang menjadi syifaà dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.


Qur’an Surat Yunus (10) ayat 57 :
يَا أَيُّهَا النَّاسُ قَدْ جَاءَتْكُم مَّوْعِظَةٌ مِّن رَّبِّكُمْ وَشِفَاءٌ لِّمَا فِي الصُّدُورِ وَهُدًى وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ
“Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit (yang berada) dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman.”

TERAPI QURAN (TQ)​ adalah
  1. Proses melibatkan Al-Quran beserta penjelasannya
  2. Secara bacaan (membaca - mendengar) atau tulisan serta penerapan isi kandungannya,
  3. Dalam rangka untuk mempertahankan dan meningkatkan/menguatkan, serta memperbaiki dan mengembalikan kualitas hidup
  4. Agar sesuai dengan fitrah kehidupan.​​



Teknis Pelaksanaan :

1- Sekurang-kurangnya dengan membaca dan atau mendengarkannya. Kemudian meniupkan bacaan itu di bagian yang diterapi, atau di air dan minyak, meniupkan di herbal, di alat terapi (titik dan cup hijamah/bekam), dsb.

2- Level berikutnya disertai dengan memahami maknanya.
3- Selanjutnya dengan menerapkannya dalam skala personal dan komunal.
4- Selanjutnya dengan menyebarkan luasnya.
5- Selanjutnya dengan menjaga dan mempertahankan ke 4 yang di atas.




3 SYARAT MENJADIKAN AL-QURAN SEBAGAI SYIFA (PENYEMBUH):

1.    YAKIN & DINIATKAN sbg OBAT
Al Qur’an hanya bisa menjadi penyembuh ketika kita yakin dan meniatkan bacaan qur’an untuk menyembuhkan, memohon izinNya kepada ALLah, berdoa dengan penuh keyakinan bahwa ALLah pasti mengabulkan doa kita.


2.   TIDAK ADA PENGHALANG/KEDZOLIMAN
Dalam banyak kasus Qur’an yang dibacakan tidak bisa menyembuhkan karena adanya penghalang (kedzoliman) ditubuh kita yaitu Dosa yg belum di-istighfari mulai dari baligh hingga sekarang, Emosi Negatif (Marah, Kecewa, Sedih, Takut, Resah) & Penyakit hati (Ujub, Sombong, Egois, Hasad, Dendam, Ghibah, Riya, Senang dipuji) yang masih dimiliki.
Pastikan kita sudah istighfari satu persatu dosa-dosa tersebut dan disesali agar tidak ada lagi belenggu yang menghalangi.

Agar efektif, sebaiknya dibuatkan daftar/list dosa yg pernah kita lakukan, emosi negatif & penyakit hati yg ada di diri kita (cukup diri kita saja yg tahu).

Jika kita kebingungan atau tidak tahu kekurangan dirinya, tanyakan kepada orang terdekat kita, sbb;
"APA YG HRS SY PERBAIKI..?" atau "SIFAT NEGATIF APA YG MASIH ADA PADA DIRI SAYA..?"

-      Pastikan tertulis agar mudah utk terus mengingat dan meng-istighfarinya.
-      Evaluasi seluruh perjalanan hidup kita selama ini serta orientasi/niatnya.


Termasuk kedzoliman dari nasab/leluhur, yang harus dilakukan :
- Memohonkan ampunan untuk mereka yang beriman,
- Memohon kepada ALLaah swt berkenan memutus perjanjian/ikatan batil yang pernah mereka lakukan.


3.   TERPENUHI DOSISNYA
Lakukan sesering dan sebanyak mungkin, jangan pernah bosan, terus saja lakukan hingga ALLah swt memberikan kesembuhan.


Hal yang perlu dipahami =>
Harus YAKIN bahwa ALLaH SWT MAHA MENYEMBUHKAN


Jika Ternyata Dirasakan Masih Bermasalah (Belum Sembuh), Berarti....
1.   Mengikuti kaidah pengabulan doa
2.  Terhalangi oleh kezaliman/dosanya


BENTUK/KAIDAH PENGABULAN DOA :
1. Disegerakan penyerahannya di dunia, sebagai ujian kebaikan
2. Disimpan dan diserahkan di akhirat, sebagai pemberian besar tidak terhingga
3. Sebagai pencegah balà/takdir keburukan, setara dengan bobot permintaannya


عَنْ أَبِي سَعِيدٍ أَنَّ النَّبِيَّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ: “مَا مِنْ مُسْلِمٍ يَدْعُو بِدَعْوَةٍ لَيْسَ فِيهَا إِثْمٌ وَلَا قَطِيعَةُ رَحِمٍ إِلَّا أَعْطَاهُ اللَّهُ بِهَا إِحْدَى ثَلَاثٍ إِمَّا أَنْ تُعَجَّلَ لَهُ دَعْوَتُهُ وَإِمَّا أَنْ يَدَّخِرَهَا لَهُ فِي الْآخِرَةِ وَإِمَّا أَنْ يَصْرِفَ عَنْهُ مِنْ السُّوءِ مِثْلَهَا”، قَالُوا: إِذًا نُكْثِرُ قَالَ: “اللَّهُ أَكْثَرُ” (رواه أحمد ١٠٧٠٩) 

Dari Abu Sa’id berkata; Nabi bersabda: “Tidak ada seorang muslimpun yang berdoa dengan suatu doa yang tidak mengandung dosa atau pemutusan tali silaturrahim, kecuali ALLah akan memberinya salah satu dari tiga kemungkinan;
1. disegerakan pengabulan doanya (di dunia ini), atau
2. disimpan sebagai pahalanya untuknya untuk (diberikan) di akhirat,
3. atau ia dijauhkan dari keburukan yang setara nilainya”.
Para sahabat berkata: “Jika demikian kita perbanyak (berdoa yang banyak) saja”, beliau bersabda: “ALLah memiliki yang lebih banyak (sebagai balasan dan pengkabulan)” (HR. Ahmad  10709).


DOSA Penyebab Terhalangnya Rizqi/Kebaikan
Pentingnya kita terus menggali atau mengingat dosa-dosa lama untuk kita istighfari agar tidak terhalang kebaikan yang akan ALLah berikan.

Dari Tsauban dia berkata, "Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda Sesungguhnya seseorang akan ditahan rizkinya karena dosa yang dia lakukan." (HR. Ahmad: 21379, Ibnu Majah: 4012)

“Seorang tertahan dari rizkinya karena kesalahan yang telah ia lakukan." (HR. Ibnu Majah: 87)

Karena itu hal yang terpenting dari proses terapi adalah bgaiman kita bisa menyadari kesalah yang dilakuka untuk selanjutnya kita bertaubat atas kesalahan tersebut



ظَهَرَ الْفَسَادُ فِي الْبَرِّ وَالْبَحْرِ بِمَا كَسَبَتْ أَيْدِي النَّاسِ لِيُذِيقَهُمْ بَعْضَ الَّذِي عَمِلُوا لَعَلَّهُمْ يَرْجِعُونَ

Telah Nampak kerusakan di darat dan di laut disebabkan karena perbuatan tangan manusia, supaya ALLah merasakan kepada mereka sebahagian dari (akibat) perbuatan mereka, agar mereka kembali (ke jalan yang benar). [QS Ar-Rum (30): 41]



INTI TERAPI QUR’AN :
Perubahan diri menuju kebaikan yang di ridhai ALLah swt




TAHAPAN PRAKTEKNYA

1.     Sebelum membacakan ayat-ayat Al- Quran atau doa-doa kesembuhan:
·         Perbanyak mohon ampunan kepada ALLah swt dengan mengakui dosa kesalahan tersebut di hadapanNya atas segala KEZALIMAN.
·         Lakukanlah kewajiban-kewajiban terkait dengan upaya menghilangkan kezaliman sebagaimana di atas.

2.    Menghentikan perbuatan/amalan yang keliru dan memusnahkan segala barang yang tidak diridhai/tidak disukai ALLah swt, yang malaikatNya juga tidak menyukai itu. Dan jika ALLaah swt dan para malaikatNya tidak menyukai semua itu maka sebaliknya itu adalah segala hal yang disukai syaitan.
Barang tersebut antara lain patung, gambar/lukisan makhluk bernyawa (manusia/hewan), topeng-topeng, tokoh-tokoh kartun, karakter hewan buas dan simbol kekufuran dalam bentuk yang dipajang seperti boneka, sprei, pada pakaian, gantungan kunci, stiker atau souvenir, dsb

3.    Iringi dengan perbuatan baik yang diridhai ALLah swt, seperti shodaqoh.

4.    Membacakan ayat-ayat Al-Quran lalu mengusapkannya ketubuh dengan memohon agar ALLah swt Yang Maha Menyembuhkan berkenan memberikan kesembuhanNya.




WaLLahu a’lam

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.