DAMPAK 'AIN/NAFS ADALAH NYATA
Banyak, Kuat, Cepat dan Tepatnya Bekerja
'Ain adalah salah satu penyebutannya saja
Kalau kita menyimak berbagai penjelasan dan contoh bagaimana dampak dari 'Ain/Nafs bisa berakibat mencelakakan hingga kematian dan bagaimana "teknik" terapi akibat dampak dari 'Ain/Nafs tersebut, kita bisa sedikit memahaminya.
Cepat dan tepatnya 'Ain/Nafs bekerja
Banyak, Kuat, Cepat dan Tepatnya Bekerja
'Ain adalah salah satu penyebutannya saja
Kalau kita menyimak berbagai penjelasan dan contoh bagaimana dampak dari 'Ain/Nafs bisa berakibat mencelakakan hingga kematian dan bagaimana "teknik" terapi akibat dampak dari 'Ain/Nafs tersebut, kita bisa sedikit memahaminya.
Cepat dan tepatnya 'Ain/Nafs bekerja
حَدَّثَنِي عَنْ مَالِك عَنْ حُمَيْدِ بْنِ قَيْسٍ الْمَكِّيِّ أَنَّهُ قَالَ
دُخِلَ عَلَى رَسُولِ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ بِابْنَيْ جَعْفَرِ بْنِ أَبِي طَالِبٍ فَقَالَ لِحَاضِنَتِهِمَا مَا لِي أَرَاهُمَا ضَارِعَيْنِ فَقَالَتْ حَاضِنَتُهُمَا يَا رَسُولَ اللَّهِ إِنَّهُ تَسْرَعُ إِلَيْهِمَا الْعَيْنُ وَلَمْ يَمْنَعْنَا أَنْ نَسْتَرْقِيَ لَهُمَا إِلَّا أَنَّا لَا نَدْرِي مَا يُوَافِقُكَ مِنْ ذَلِكَ فَقَالَ رَسُولُ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ اسْتَرْقُوا لَهُمَا فَإِنَّهُ لَوْ سَبَقَ شَيْءٌ الْقَدَرَ لَسَبَقَتْهُ الْعَيْنُ
Telah menceritakan kepadaku dari Malik dari Humaid bin Qais Al Makki berkata; "Suatu ketika dua anak Ja'far bin Abu Thalib dibawa ke hadapan Rasulullah ﷺ. Beliau bertanya kepada perawatnya: "Kenapa aku melihat keduanya sangat kurus?" penjaganya menjawab, "Wahai RasuluLLaah, penyakit 'ain telah menyerang mereka berdua dengan cepat. Tidak ada yang menghalangi kami untuk meminta mereka diruqyah, hanya saja kami tidak mengetahui apakah anda menyetujuinya.' RasuluLLaah ﷺ lalu bersabda: 'Ruqyahlah mereka, karena sesungguhnya jika ada yang dapat mendahului takdir, niscaya penyakit 'ain-lah yang akan mendahuluinya.
(HR. Malik: 1473)
عَنْ أَبِيهِ عَنْ ابْنِ عَبَّاسٍ عَنْ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ قَالَ الْعَيْنُ حَقٌّ وَلَوْ كَانَ شَيْءٌ سَابَقَ الْقَدَرَ سَبَقَتْهُ الْعَيْنُ وَإِذَا اسْتُغْسِلْتُمْ فَاغْسِلُوا
Dari Ibnu 'Abbas dari Nabi ﷺ bersabda: "Penyakit yang timbul dari pengaruh 'Ain memang ada. Seandainya ada yang dapat mendahului qadar, tentulah itu pengaruh pandangan mata. Karena itu apabila kamu disuruh mandi, maka mandilah!
(HR. Muslim: 4058)
Bahkan Ain/Nafs termasuk kategori kasus terbanyak Penyebab Kematian
عَنْ جَابِرٍ أَنَّ رَسُوْلَ اللّٰهِ ﷺ قَالَ أَكْثَرُ مَنْ يَمُوْتُ مِنْ أُمَّتِيْ بَعْدَ قَضَاءِ اللّٰهِ وَقَدَرِهِ بِالْأَنْفُسِ يَعْنِيْ بِالْعَيْنِ
Dari sahabat Jabir radliyaLLaaahu ‘anhu ia berkata : Telah bersabda Rasulullah ﷺ : Kebanyakan yang meninggal dari umatku setelah qadha dan qadar ALLaah adalah karena An-Nafs yaitu Al-‘Ain.
(HR. Bukhari dlm At-Taarikh Al-Kabiir 4/360, Shahiihul-Jaami’ no. 1206).
Kisah dampak 'Ain "tidak sengaja" diniatkan dari seorang sahabat Nabi ('Amir bin Rabi'ah veteran Badr) kepada sahabat lainnya (Sahl bin Hunaif) yang nyaris "membunuh" Sahl. Adalah salah satu bukti kuat, cepat dan tepatnya 'Ain bekerja. (Hadits Malik, Ahmad, Nasai).
'Ain atau Nafs
Disebut 'Ain karena gejolak jiwa itu umumnya disalurkan lewat penglihatan. Dan penglihatan itu cepat (kecepatan cahaya) dan tepat, sesuai obyek yang dijangkaunya.
Dampak gejolak nafs (jiwa) itu bisa juga disalurkan lewat bayangan (batin)nya atau lewat kata-kata. Dan pemilik gejolak jiwa itu tidak harus berada di lokasi obyek yang menjadi sasarannya.Ibnul Qoyyim menyebutkan,
ونفس العائن لا يتوقف تأثيرها على الرؤية ، بل قد يكون أعمى فيوصف له الشيء فتؤثر نفسه فيه وإن لم يره ، وكثير من العائنين يؤثر في المعين بالوصف من غير رؤية
Dan pengaruh jiwa pemilik 'ain bukan hanya dengan jalan melihat (dengan mata). Bahkan orang buta pun yang membayangkan sesuatu bisa memberi dampak dengan jiwanya itu sekalipun dia tidak melihatnya (sesuatu itu). Dan banyak kasus yang diakibatkan pemilik 'ain yang menimpa ma'yun (orang yang di'aini) dengan cara membayangkannya (mendeskripsikannya) saja tanpa melihat.
Hati-hati dengan Gejolak Jiwa
Gejolak jiwa bisa menjadi bahan bakar 'ain. Baik gejolak "positif maupun negatif".
Gejolak Positif seperti: Kagum, empati, angan-angan, gembira (yang tidak disertai tabrik ungkapan/doa keberkahan)
Gejolak negatif seperti: Hasad, benci, prasangka, marah, sedih, malu/minder, takut, angan-angan.
Yang keduanya (positif/negatif) itu bisa berpotensi mencelakakan bahkan kepada dirinya sendiri.
Jika gejolak jiwa yang kadang disertai ucapan atau kadang hanya membatin saja itu tersalurkan melalui pandangan mata maka itu disebut sebagai 'Ain. Jika tidak melalui media mata maka disebut Nafs (saja).
"Diantara" terapi efektifnya adalah dengan menyentuhkan "bekas" dari pihak yang terkait dengan gangguan 'ain-nya tersebut kepada dirinya. Yang terbaik adalah bekas kebaikannya. Jika tidak ada maka bekas apapun yang berasal dari bagian pihak yang terkait dengan gangguan 'ain-nya tersebut disentuhkan kepada pihak yang terkena gangguan.
Sumber 'Ain/Nafs itu ada tiga:
1. Manusia,
2. Jin,
2. Jin,
ففي سنن النسائي عَنْ أَبِي نَضْرَةَ عَنْ أَبِي سَعِيدٍ قَالَ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ صلى الله عليه وسلم يَتَعَوَّذُ مِنْ عَيْنِ الْجَانِّ وَعيْنِ الإنسِ فَلَمَّا نَزَلَتِ الْمُعَوِّذَتَانِ أَخَذَ بِهِمَا وَتَرَكَ مَا سِوَى ذَلِكَ.
Dari Abu Nadhroh dari abi Sa'id al-Khudri radhiyaLLaahu 'anhu berkata, bahwa RasuluLLaah shallaLLaahu 'alaihi wasallam senantiasa berlindung dari kejahatan 'ain jin dan 'ain manusia. Kemudian tatkala turun dua surat perlindungan (Al-Falaq dan An-Naas) maka Nabi mengambil (beralih) kepada kedua surat itu dan meninggalkan selainnya.
(Sunan an-Nasai)
3. Hewan.
'Ain Hewan
عن ابن عباس رضي الله عنهما قال : الكلاب من الجن، فإذا غشيتكم عند طعامكم، فالقوا لهن فإن لها نفسا
(ذكره الإمام عبدالبر في التمهيد (14/229) والقاضي بدر الدين الشبلي في اكام المرجان في أحكام الجان)
Dari Ibnu ‘Abbas radhiyaLlaahu 'anhumaa bahwa beliau berkata: anjing adalah bagian dari bangsa jin maka apabila ia mengerumunimu saat makan lemparkanlah sesuatu ke arahnya karena memiliki (pengaruh) jiwa/al-‘ain.
(Al-Imam Abdul Baarr - di kitab At-Tamhid jilid 14 hal.229, Al-Qadhi Badrud Dien Asy-Syibliy - di kitab Akaamul Marjan Fii aahkaamil Jaan)
قال ابن القيم رحمه الله تعالى
... فمنها ما تشتدُّ كيفيتُها وتقوى حتى تؤثر في إسقاط الجنين، ومنها ما تؤثر في طمس البصر، كما قال النبي صلى الله عليه وسلم في الأَبْتَر، وذي الطُّفْيَتَيْن مِنَ الحيَّات: "إنَّهمَا يَلتَمِسَان البَصَرَ، ويُسقطان الحَبَلَ". زاد المعاد (149/4).
Ibnul Qayyim rahimahullah menjelaskan :
“(Ada jenis jiwa buruk) yang kuat karakternya bisa memberi dampak menimpa membahayakan hingga membuat janin gugur dari kandungan, dan ada yang membuat mata menjadi buta, sebagaimana sabda Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam mengenai AL-ABTAR (ular yang pendek buntutnya/ ular buntung) dan mengenai DZU THUFYATAIN (ular yang memiliki 2 garis hitam di punggungnya)…
Diantara ular : “”Sesungguhnya dua jenis ular itu membutakan mata manusia, dan menggugurkan kandungan”.
(Zaadul Ma’aad jilid 4 hal.149)
PERBEDAAN ‘AIN dengan SIHIR
1. Bahwa pengaruh 'Ain bisa lebih berbahaya dari sihir.
.
2. Kebanyakan kasus sihir ada expirednya sedangkan ‘Ain kebanyakan tidak ada exfirednya.
.
3. Kasus sihir sengaja dimaksudkan untuk mencelakakan, sedangkan al-‘Ain kadang tidak dimaksudkan untuk mencelakai bahkan bisa timbul dari ayah/ibunya sendiri atau dirinya sendiri.
.
4.Sihir tidak dilakukan kecuali oleh orang JAHAT sedangkan al-‘Ain bisa melesat dari orang yang SHALEH.
.
5.Saking bahayanya al-‘Ain sampai - sampai Rasulullah bersabda :
ﺃﻛﺜﺮ ﻣﻦ ﻳﻤﻮﺕ ﻣﻦ ﺍﻣﺘﻲ ﺑﻌﺪ ﻗﻀﺎﺀ ﺍﻟﻠﻪ ﻭ ﻗﺪﺭﻩ ﺑﺎﻟﻌﻴﻦ
“Kebanyakan yang mati pada ummatku setelah qadha dan qadarnya Allah adalah karena pengaruh pandangan mata jahat” (HR.Bukhari).
Indikasi Penyakit karena ‘Ain menurut Ulama’ :
1. Rasa sakit yang berpindah – pindah di badan.
2. Sebagian besar penyakit kanker/tumor/benjolan.
3. Penyakit asma.
4. Lumpuh mendadak.
5. Mandul.
6. Diabetes.
7. Tekanan darah tidak stabil.
8. Datang bulan tidak teratur.
9. Beberapa penyakit dalam seperti usus.
10. Beberapa penyakit kejiwaan, seperti sempit hati, was-was, linglung, dsb.
Ciri-ciri seseorang yang sudah terkena ‘Ain :
■ Kepala pusing.
■ Rasa sakit kepala yang berpindah - pindah.
■ Warna wajah kekuning-kuningan, kadang kemerah - merahan bercampur hitam.
■ Banyak keluar keringat.
■ Sering buang air kecil.
■ Sering ingin muntah.
■ Tidak ada nafsu makan.
■ Kedua tangan dan kaki sering berkeringat disertai kesemutan.
■ Kesemutan
■ Rasa panas / dingin di beberapa bagian tubuh.
■ Jantung berdebar.
■ Rasa sakit yang berpindah-pundah atau nyeri pada bagian. bawah punggung dan bahu.
■ Rasa sedih.
■ Dada sesak.
■ Berkeringat di malam hari.
■ Rasa takut yang berlebihan.
■ Temperamental.
■ Sering cegukan.
■ Sering menguap dan Mendesah.
■ Menyendiri dan suka mengurung diri.
■ Rasa lemas dan malas.
■ Rasa ingin tidur terus atau sebaliknya.
■ Susah tidur malam.
■ Badan kurus/susah gemuk.
■ Ada masalah kesehatan tanpa penyebab yang jelas dan sulit diobati scara medis.
■ Gatal-gatal pada kulit.
■ Anak tiba-tiba sering rewel sulit diatur.
(Sumber diambil dari kitab “Min asbaabi daf’i al-bala’ karya syaikh Abdullah bin Muhammad As Sadhan dan “Al Ma’iin Fii ‘Ilaaj As Sihr Wal Mass Wal ‘Ain karya syaikh Abu ‘Azzam Musa)
Berikut Ceramah tentang Bahaya Ain dari sisi Ain karena pujian/kagum
Semoga bermanfaat.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.