Iblis &
Pasukannya (Syaithon) ALLah jadikan Musuh untuk Manusia
Dalam kehidupan ini ALLah menjadikan syaithon sebagai musuh untuk
manusia agar kita senantiasa waspada.
ALLah mengatakan ;
إِنَّ الشَّيْطَانَ لَكُمْ عَدُوٌّ فَاتَّخِذُوهُ عَدُوًّا ۚ إِنَّمَا يَدْعُو حِزْبَهُ لِيَكُونُوا مِنْ أَصْحَابِ السَّعِيرِ
Sesungguhnya syaithon itu adalah musuh bagimu, maka anggaplah ia sebagai musuh(mu), karena sesungguhnya syaitan-syaitan itu hanya mengajak golongannya supaya mereka menjadi penghuni neraka yang menyala-nyala. [QS. Fatir (35): 6]
Iblis telah
bersumpah untuk menyesatkan manusia supaya menjadi hamba yang durhaka sehingga dimurkai
ALLah swt ;
قَالَ
فَبِمَا أَغْوَيْتَنِي لَأَقْعُدَنَّ لَهُمْ صِرَاطَكَ الْمُسْتَقِيمَ
ثُمَّ لَآتِيَنَّهُمْ مِنْ بَيْنِ أَيْدِيهِمْ
وَمِنْ خَلْفِهِمْ وَعَنْ أَيْمَانِهِمْ وَعَنْ شَمَائِلِهِمْ ۖ وَلَا تَجِدُ
أَكْثَرَهُمْ شَاكِرِينَ
Iblis
menjawab: ‘Karena Engkau telah menghukum saya tersesat, saya benar-benar
akan (menghalang-halangi) mereka dari jalan-Mu yang lurus,
kemudian
aku akan mendatangi mereka dari muka dan dari belakang mereka, dari kanan dan
dari kiri mereka. dan Engkau tidak akan mendapati kebanyakan mereka bersyukur
(taat).”
(QS.
Al-A’raf, 7: 16-17)
اسْتَحْوَذَ عَلَيْهِمُ الشَّيْطَانُ فَأَنْسَاهُمْ ذِكْرَ اللَّهِ ۚ أُولَٰئِكَ حِزْبُ الشَّيْطَانِ ۚ أَلَا إِنَّ حِزْبَ الشَّيْطَانِ هُمُ الْخَاسِرُونَ
"Syaithon telah
menguasai menguasai mereka lalu menjadikan mereka lupa mengingat ALLah; mereka
itulah golongan syaitan. Ketahuilah bahwa sesungguhnya golongan syaithon itulah
golongan yang rugi." [Qs. Al-Mujadalah (58): 19]
وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَا لِكُلِّ نَبِيٍّ عَدُوًّا شَيَاطِينَ الْإِنْسِ وَالْجِنِّ يُوحِي بَعْضُهُمْ إِلَىٰ بَعْضٍ زُخْرُفَ الْقَوْلِ غُرُورًا ۚ وَلَوْ شَاءَ رَبُّكَ مَا فَعَلُوهُ ۖ فَذَرْهُمْ وَمَا يَفْتَرُونَ
Dan demikianlah Kami jadikan bagi tiap-tiap nabi itu musuh, yaitu syaithon-syaithon
(dari jenis) manusia dan (dari jenis) jin, sebahagian mereka membisikkan kepada
sebahagian yang lain perkataan-perkataan yang indah-indah untuk menipu
(manusia). Jikalau Tuhanmu menghendaki, niscaya mereka tidak mengerjakannya,
maka tinggalkanlah mereka dan apa yang mereka ada-adakan. [Qs. Al-Anam (6): 112]
Syaithon, ALLah takdirkan menjadi musuh buat manusia,
Namanya
musuh, pasti mereka akan bekerja keras untuk membelenggu kita sehingga kalah dan akhirnya ikut langkah/cara hidup mereka.
Musuh
yang canggih adalah yang serangannya tidak disadari oleh lawannya, seperti musuh dalam
selimut. Dibuat lawannya tidak sadar dengan pola serangannya, sehingga tidak merasa
sedang diserang, sampai akhirnya terlemahkan dan jadi pengikut syaithon bahkan
jadi teman setianya.
Itulah
kondisi permusuhan kita dengan syaithon di zaman ini. Banyak orang justru mengikuti langkah-langkah syaithon dalam
menjalani kehidupannya.
Syaithon
berhasil membuat kita terlena dan lupa arah tujuan kita dicipatakan ALLah, kita
jadi jauh dari tuntunan ALLah dan RasulNya.
kenapa
bisa seperti itu..? krn kita tidak paham pola
serangannya,
dan kita salah persepsi terhadap syaithon.
Banyak
orang berpikir syaithon itu seperti di film, seram, keluar malam hari, ditempat
gelap dan mau mencekik kita, sehingga ketika dalam dunia nyata kita tidak melihat
seperti itu kita merasa tidak ada syaithon.
Salah
persepsi terhadap syaithon merupakan syubhat pemikiran yang harus
diperbaiki/dibersihkan.
RasuLuLLah mengatakan bahwa
syaithon itu bisa menyusup dalam tubuh manusia didalam aliran darah, sesuai hadits
berikut;
عَنْ صَفِيَّةَ ابْنَةِ حُيَىٍّ قَالَتْ كَانَ رَسُولُ اللَّهِ – صلى الله عليه وسلم – مُعْتَكِفًا ، فَأَتَيْتُهُ أَزُورُهُ لَيْلاً فَحَدَّثْتُهُ ثُمَّ قُمْتُ ، فَانْقَلَبْتُ فَقَامَ مَعِى لِيَقْلِبَنِى . وَكَانَ مَسْكَنُهَا فِى دَارِ أُسَامَةَ بْنِ زَيْدٍ ، فَمَرَّ رَجُلاَنِ مِنَ الأَنْصَارِ ، فَلَمَّا رَأَيَا النَّبِىَّ – صلى الله عليه وسلم – أَسْرَعَا ، فَقَالَ النَّبِىُّ – صلى الله عليه وسلم – « عَلَى رِسْلِكُمَا إِنَّهَا صَفِيَّةُ بِنْتُ حُيَىٍّ » . فَقَالاَ سُبْحَانَ اللَّهِ يَا رَسُولَ اللَّهِ . قَالَ: إِنَّ الشَّيْطَانَ يَجْرِى مِنَ الإِنْسَانِ مَجْرَى الدَّمِ ، وَإِنِّى خَشِيتُ أَنْ يَقْذِفَ فِى قُلُوبِكُمَا سُوءًا – أَوْ قَالَ – شَيْئًا
Dari Shofiyah binti Huyay, ia berkata, “Pernah Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam sedang beri’tikaf, lalu aku mendatangi beliau. Aku
mengunjunginya di malam hari. Aku pun bercakap-cakap dengannya. Kemudian aku
ingin pulang dan beliau berdiri lalu mengantarku. Kala itu rumah Shofiyah di
tempat Usamah bin Zaid. Tiba-tiba ada dua orang Anshar lewat. Ketika keduanya melihat
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, mereka mempercepat langkah kakinya.
Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lantas mengatakan,
“Pelan-pelanlah, sesungguhnya wanita itu adalah Shofiyah binti Huyay.” Keduanya
berkata, “Subhanallah, wahai Rasulullah.” Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam bersabda, “Sesungguhnya
setan menyusup ditubuh manusia dalam aliran darah. Aku khawatir sekiranya setan itu menyusupkan kejelekan dalam hati
kalian berdua.” (Muttafaqun ‘alaih. HR. Bukhari no.
3281 dan Muslim no. 2175).
Lalu bagaimana kita mengatasi gangguan syaithon..?
Siapapun kita
tidak akan lepas dari gangguan syaithon, apalagi jika kita aktif dalam kerja
dakwah mengajak manusia untuk taubat kembali kejalan Allah, kita pasti di TO (jadi Target Operasi
syaithon)
Syaithon akan menggoda kita
dari segala arah dan dengan berbagai cara
Solusinya yang terpenting
adalah senantiasa memohon
perlindungan Allah dan mengIKHLASkan semua
aktifitas kita karena Allah serta bersabar dengan semua masalah yang
terjadi dan senantiasa
berjamaah/berkumpul dengan orang sholeh.
WaLLahu A'lam
Djoko Setiawan
WaLLahu A'lam
Djoko Setiawan
Tidak ada komentar:
Posting Komentar
Catatan: Hanya anggota dari blog ini yang dapat mengirim komentar.